Monthly Archives: November 2016

Sekolah Islam Terpadu Antara Semangat Keislaman Dan Kesempitan Pandangan

         Sekolah Islam terpadu di zaman sekarang sangat populer dan sangat diminati oleh para orang tua, sebagai seorang muslim tentu orang tua  tentu akan selalu berbaik sangka terhadap sesuatu yang berbau islam, begitu juga para penggiat sekolah islam terpadu, mereka akan terus selalu bersemangat dalam membangun sekolahnya dikarenakan peminat yang tidak bisa dikatakan sedikit, Label sekolah yang seakan akan selalu memadukan pendidikan dengan Islam.

            Tentu pada dasarnya sah sah saja seseorang membangun sekolah dan memberi nama sekolahnya Islam terpadu, tapi kalau mau menelisik lebih dalam, tentu konsekwensi dari nama Islam terpadu itu adalah pendidikan tersebut harus didasari dengan sumber sumber islam, agar tidak menjadi duri dalam daging nantinya, sebagaimana kekhawatiran ini sudah mulai bermunculan, para orang tua kadang terlihat kecewa setelah melihat anaknya lulusan sekolah islam terpadu untuk membaca alquraan saja masih tertatih, apalagi untuk menghafal Alquran, lebih-lebih hadist hadist hukum.

            Bagi seorang muslim yang ingin mendirikan sekolah islam terpadu sudah seharusnya memahami betul arti dari ayat

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا (36)

            tidaklah pantas bagi orang mukmin laki laki dan orang mukmin perempuan apabila Allah dan rosulnya telah memutuskan suatu perkara, dia menjadikan sekedar pilihan , dan barang siapa yang bermaksiat kepada Allah dan rasul-Nya maka ia telah sesat dengan kesesatan yang nyata (al ahzab:36)

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

barang siapa yang taat kepada Allah dan rosul Nya maka sungguh ia telah menang dengan kemenangan yang besar (ahzab :71)

            Agar apabila ketika apabila ada sebuah keputusan dari pemerintah atau dari sekolah itu sendiri yang mana disana ada benturan dengan perintah Allah dan Rosul Nya maka yayasan tersebut harus mengambil sikap berpihak kepada Allah dan Rosul Nya , agar yayasan tersebut mendapatkan kemenangan baik di dunia ataupun di Akhirat.

            perlu diingat bahwa pendidikan menurut islam adalah pengembangan pemikiran insan dan pengaturan akhlak juga perasaan , atas pokok Dien Islam , dengan tujuan mewujudkan tujuan tujuan Islam baik di dalam dirinya maupun di masyarakat, juga mewujudkannya di segala lini kehidupan. Dan juga bukan hanya sekedar transfer Ilmu belaka , namun perlu adanya penularan Akhlak baik dari seorang guru kepada murid .

            Fenomena yang terjadi sekarang dalam sekolah islam terpadu adalah sedikitnya Jam pelajaran yang berhubungan dengan dien islam, seakan akan merasa bahwa dengan mengharuskan para siswanya memakai celana panjang, kemudian para siswinya memakai jilbab menjadikan serta merta itulah inti dari keterpaduan pendidikan islam, tentu disini bukan berarti peran sekolah islam terpadu dinihilkan, tetapi alangkah baiknya bagi sekolah yang Islami , berusaha masuk kepada pendidikan Islam secara menyeluruh

 يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

wahai orang orang yang beriman masuklah kamu kedalam islam secara menyeluruh dan janganlah kamu mengikuti langkah langkah syetan karena sesungguhnya dia adalah musuh yang nyata (albaqoroh :208)

            Setidaknya di dalam sekolah islam terpadu harus diajarkan materi tauhid secara menyeluruh , karena pada akhirnya nanti yang ditanyakan di Alam qubur yang pertama adalah siapa Robb mu ? apa agama mu? siapakah orang ini(nabi muhammad) ?(hr.hakim no 107)

            Kemudian materi yang kedua yang harus menjadi prioritas sekolah islam terpadu adalah apa apa yang akan ditanyakan di akhirat  yaitu

  1. Umur nya untuk apa saja ia habiskan ?

2.Masa muda nya untuk apasaja Ia lakukan?

3.Hartanya dari mana Dia dapat dan kemana ia habiskan harta tersebut?

4.Ilmunya bagaimana ia mengamalkannya? (hr.tirmizi no:2416)

            Dan ini tidak berarti seluruh siswa harus di Ajarkan fiqh dengan segala macam pendapat yang ada, karena itu butuh waktu yang lama.

            Untuk menjawab pertanyaan pertama dan kedua pihak sekolah bisa terus mengingatkan pentingnya bergaul dengan pergaulan yang baik lagi Islami, menjauhkan dari apa apa yang menuju kemaksiatan , juga tidak memberi kesempatan kegiatan sia sia dilakukan di dalam Sekolah,untuk jawaban ketiga sekolah tidak harus mengajarkan seluruh fiqh beserta seluruh dalilnya tetapi setidaknya seorang siswa yang belajar ekonomi contohnya , selalu diingatkan atas Bahaya riba, kewajiban berzakat , peran wakaf, fadhilah berinfaq, harta bukan tujuan akhir hidup ini, dan semua harta kita nanti akan ditanyakan.

            Untuk menjawab pertanyaan yang keempat , sekolah harus berusaha menjadikan siswanya berpihak kepada Islam , apapun ilmu yang dipelajari , berani mengeritik ilmu yang dirasa tidak sejalan dengan Islam, dan tidak berkhianat Ilmiah, juga harus diingatkan pentingnya pengamalan Ilmu tersebut .

 يجاء بالرجل يوم القيامة ، فيلقى في النار فتندلق أقتابه ، فيدور بها في النار كما يدور الحمار برحاه ، فيطيف به أهل النار ، فيقولون : يا فلان ، ما لك ، ما أصابك ، ألم تكن تأمرنا بالمعروف ، وتنهانا عن المنكر ؟ فيقول : كنت آمركم بالمعروف ولا آتيه ، وأنهاكم عن المنكر وآتيه ” . أخرجه البخاري ومسلم.

Akan didatangkan hari kiamat kelak seseorang dilemparkan ke neraka ususnya tumpah dan Ia berputar di hari kiamat membawa ususnya seperti keledai, maka ahli neraka kaget dan mengatakan wahai fulan kenapa kamu apa yang menimpamu, bukankan kau memerintahkan kami kebaikan dan mencegah kemungkaran? Ia menjawab “Ia akan tetapi saya memerintahkan tapi meninggalkan, saya melarang tetapi saya mendatangi larangan tersebut(hr bukhori muslim)

            Maka disini pentingnya pembelajaran akhlak .perlu ada larangan yang tegas ketika itu memang berhubungan dengan syariat sebagai mana Luqman hakim melarang anaknya

يَابُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ (13)

wahai anakku jangan lah kau berbuat syirik kepada Allah  sesungguhnya kesyirkan adalah kedholiman yang besar(surat luqman13(

            Kemudian perlu diingat bahwa yang diajar pendidik adalah seorang manusia, yang ada  naik turun iman , bukan sebuah robot ataupun hewan , perlu adanya tahapan dalam mendidik sebagaimana Islam membimbing para sahabat Nabi dengan bertahap , juga selalu ada hubung rasa terhadap siswa, dan membayangkan bagaimana rasanya menjadi siswa

كَذَلِكَ كُنْتُمْ مِنْ قَبْلُ فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْكُمْ

            dulu juga kalian seperti itu kemudian Allah memberikan nikmat kepada kalian (annisa:94)

            Ibn ‘asyur menjelaskan dalam tafsir ayat tersebut “…. seorang guru pun harus membayangkan bagaimana rasanya  jika dia  yang berada di posisi seorang murid kemudian dipersulit oleh gurunya “(tanwir tahrir jilid 5 hal 168)

Mudah mudahan saran ini bisa ada menjadi masukan yang bermanfaat kepada para guru.